#13 Emang Harus Sok Inggris Ya?!


Dok. pribadi


Yeay... akhirnya... judul diatas adalah bagian topik favorit yang saya ingin tulis tercapai. Seperti biasa, disclaimer guys... saya nulis tentang ini bukan berarti saya sok hebat, jago, ngerasa udah pinter, atau expert banget bahasa inggrisnya and bla bla bla... Whatever you named it, cuman ada alasan tertentu dari adanya tulisan ini.

Bagaimanapun saya adalah English learner sekaligus second language student (SL2) dimana bahasa inggris itu bukan bahasa pertama. Tetapi disini bahasa Inggris itu bukan pula bahasa ke-dua melainkan bahasa yang mungkin kesekian karena umumnya disekolah atau mungkin di tingkat perguruan tinggi ia dipelajari sekedar sebagai bahasa asing, maka gak heran kalau ada orang yang sudah mempelajarinya bertaun-taunpun semisal dari SD masih ga bisa-bisa ketika ditanya pakai bahasa inggris.

Mungkin ada sebagian orang di sekeliling kita yang gak ‘ngeh’ kalau apapun yang kita sampaikan menggunakan bahasa asing salah satunya bahasa inggris terkadang seolah menyepelekan, dan hal itu akan bikin kita down yang tadinya semangat mempelajarinya.

“Ah, tinggal di pelosok aja sok so an Inggris, belagu lu!”

“Heh! Kita mah orang sunda, jangan sok Inggris deh, teu ngarti!”

“Bahasa inggris segala, bahasa Indonesia lu udah betul belum?”

“Bahasa Inggris di pelajari, giliran bahasa arab gak bisa. Itu bahasa orang kafir tau!!”

Whatever. I don’t give a shit with that. Come on, Dude! Andai sejarah berkata inggris gak pernah menjajah banyak negara di dunia dan menjadi negara adidaya pada saat itu gak mungkin ia jadi bahasa internasional. Saat kamu perlu sumber atau referensi, kemana kamu akan pergi? Yep, internet. Hanya sedikit orang yang mau mendatangi orang langsung sebagai sumber untuk bertanya atau mencari, membeli dan membaca buku. Karena generasi sekarang adalah generasi yang termanjakan dengan kemajuan teknologi apapun ingin serba cepat dan instant pada akhirnya internet yang dipilih. Sumber informasi seperti Wikipedia, website/news flatform, jurnal/research, berita dunia yang kita temui di internet kebanyakan awalnya adalah bahasa inggris cuman mereka dialih bahasakan bisa jadi ke berbagai bahasa salah satunya bahasa Indonesia entah itu oleh mesin penerjemah khusus dari google ataupun oleh manusia begitupun petunjuk-petunjuk manual pada kebanyakan barang yang kita pakai termasuk gadget yang kamu pakai terlebih jika itu barang import. Tapi biasanya gak semua hasil terjemahanpun sesuai dengan konteks aslinya ketika dalam bahasa inggris makanya ada yang suka gagal paham atau termakan hoax.

Dulu pas zaman saya sekolah internet belum se-booming dan belum menjadi bagian hal yang keseharian seperti sekarang, punya hp yang layarnya berwarna aja udah Alhamdulillah. Sekarang jika kita ingin belajar sesuatu, bahasa asing misalnya, bisa memanfaatkan sumber-sumber yang ada diinternet kayak youtube, dengerin podcast, audiobook, website ataupun aplikasi-aplikasi semacam duolingo, cambly, iTalk dll. Belajar dari social media juga bisa. Bagi saya mempelajari bahasa baru bisa dibilang susah-gampang, tergantung kitanya juga mau atau tidak dan biasanya perlu waktu yang gak sebentar tapi masalah berapa lamanya itu relatif, ada yang bertaun-taun ada yang cukup singkat juga karena sering practise sama native speaker.

Ada banyak manfaat ketika kita memepelajari bahasa asing, bahasa asing disini bukan cuma bahasa inggris saja tapi karena English is one of the most spoken language across the world selain mandarin ia juga merupakan lingua franca jadi penting untuk punya kemampuan setidaknya memahaminya dalam hal ini. Manfaatnya bukan sekedar supaya kita ngerti pas baca buku, artikel, nonton filem atau dengerin musik yang berbahasa inggris tapi juga kalau kita ingin memperluas pergaulan, kita gak cuma dapat berteman dikalangan orang Indonesia aja.

Masing-masing kita punya bahasa sendiri yaitu bahasa daerah sebagai mother tongue, bahasa pertama yang dipakai sehari-hari dan diajari sedari bayi. Ada yang mother tongue-nya sunda, jawa, batak, melayu selain itu bahasa Indonesia bisa dibilang adalah bahasa kedua sebagai bahasa pemersatu bangsa yang terdiri dari bermacam-macam etnis di Negara ini. Berbeda halnya dengan Negara-negara tetangga lainya seperti Malaysia, Singapura, atau bahkan India yang mana bahasa Inggris adalah bahasa ke-dua meski dengan logat khas mereka, jadi kalau kita gak ngerti bahasa mereka ya pake bahasa inggris solusinya.

Tapi disini saya bukan mau ngasih tips dan trick, bukan sama sekali melainkan hanya sekedar sharing. Untuk mempelajari sesuatu itu butuh ke-konsisten-an dan motivasi kuat dalam diri kita, saya pernah bahas hal ini di tulisan sebelumnya “#9 Being consistent in learning” jadi kita harus tau apa motivasi kita untuk belajar sesuatu yang pastinya kita belajar itu bukan karena orang lain atau pun hal lain. Seperti biasa belajar bahasa inggris itu perlu yang namanya four skills: listening, speaking, reading, writing. ada yang dinamakan active learning yaitu kayak berbicara pakai bahasa inggris dan passive learning semisal mendengarkan musik, membaca dll. Dan juga belajar bahasa itu biasanya ada yang dinamakan input dan output. Jadi pas kita mempelajari suatu bahasa input dan output-nya apa, kalau semisal saya input-nya banyakin baca tulisan yang berbahasa inggris entah itu dari buku, artikel/news kayak di BBC, times atau tulisan-tulisan orang di blog atau 'Linkedin' juga nonton video semacam TEDx talk, talkshow kayak Ellen tube atau vlog ringan yang berbahasa inggris atau dengerin audiobook sama Master of scale podcast . Karna saya jarang practice karena ga punya temen bule jadi output-nya berpikir dan ngomong dalam hati pake bahasa Inggris dan juga nulis di blog manfaatin flatform yang gratisan (mental gratisan, kuy!) why not! itung-itung mengasah skill menulis.

Tapi yang paling berkesan ketika menggunkan Cambly. Cambly ini semacam aplikasi berbayar sih tapi seru, kita bisa belajar sekaligus ngobrol langsung face to face sama native speaker-nya, bisa belajar perorangan bisa juga per-grup. Kita bisa download Cambly di smartphone atau di PC/laptop asal ada internet connection yang bagus biar ga terputus-putus. Saat saya pertama kali coba aplikasi ini, saya pakai yang for trial-nya dalam kata lain kita bisa ngobrol gratis selama 5 menit, mmh... Dikit sih tapi lumayan, selebihnya kalau kita ingin lanjut kita harus bayar sekian dollar kecuali kita punya referral code dari orang lain dan akan ada tambahan waktu sepuluh menit kalau ga salah. Kalau kalian mau coba Cambly biar ada tambahan waktu, bisa ketikan referral code saya "warda55" lalu tekan submit. Guru-guru yang ada di Cambly ini bule/native speaker yang profesional (maaf, gak di endorse sama Cambly ya... He"...).



Nah, karena bahasa Inggris di Indonesia bukan Second Language (SL) jadi kita belajarnya harus ekstra hard dibanding Negara lain macam Malaysia dan Singapura. Tapi jangan nyerah gitu aja, Guys! Semuanya butuh effort.


Jadi, emang harus sok Inggris ya?!

I say “Yes”. Ignore aja kalau ada orang lain atau teman yang mencela kita hanya karena pakai bahasa Inggris, mereka belum tentu mau belajar kayak kita. Tapi yang jangan dilakukan itu adalah ngatain orang, bullying orang, nyindir, marah-marah pakai bahasa inggris mentang-mentang mereka gak ngerti. Don’t do that, Guys!

One more, Guys... belajar bahasa inggris itu harus siap-siap malu. Maksudnya jangan takut salah, dan jangan marah kalau ada yang koreksi kesalahan kita. Stay confident, speak up aja semampu kamu, kalau takut salah sama nunggu lancar ya kapan improve-nya. Saya aja maksain diri nulis pake bahasa Inggris lalu di publish ke blog dan share ke status WhatsApp biar orang lain tahu, bukan mau sok so-an tapi belajar PD-nya itu. Usaha saya mungkin gak seberapa, orang lain ada yang ngebelain datang ke luar negri atau datang ke bandara hanya untuk bertanya ke turis-turis asing demi ingin bisa bahasa inggris.

Kalau kamu punya kuota yang melimpah ruah, nah... jangan abis sia-sia gitu aja, manfaatin buat belajar bahasa inggris. Bikin kita terbiasa dengan bahasa Inggris di kehidupan sehari-hari, kayak setting semua gadget kamu dalam bahasa Inggris, kalau kamu masih pakai kamus Inggris-Indonesia atau sebaliknya buat translating, sekarang waktunya pakai kamus Inggris yang terjemahanya ke Inggris lagi semacam U-Dictionary yang bisa kamu download dari smartphone. Terus kalau kamu suka liat youtube, ada channel seru buat belajar bahasa Inggris namanya “Learn English with TV series” ini channel favorit saya buat belajar bahasa inggris, pertamanya kita akan nonton sesuatu yang diambil dari TV series atau talk show luar dengan subtitle bahasa Inggris lalu nanti akan ada penjelasan terkait kata atau frase dari tayangan tadi yang kita gak familiar dengan itu, selanjutnya tayangan yang kita tonton sebelumnya akan diulang tanpa subtitle.

Kalau kamu punya cara lain untuk belajar bahasa Inggris boleh. Mempelajari bahasa asing bukan berarti kita tidak cinta dengan bahasa Indonesia dan bukan berarti kita serta-merta lupa dan tidak mau melestarikan bahasa daerah. 

Also read: Pendidikan dan Konstruksi Sosial

5 comments:

Nanda FW said...

Thank you for sharing :)

warda sri said...

Not at all

Faza said...

Yap, kalo takut salah kapan bisanya, nasihat yang sering terlontar kepada para pembelajar, tetap semangat belajar semuanya

Faza said...

Yap, kalo takut salah kapan bisanya, nasihat yang sering terlontar kepada para pembelajar, tetap semangat belajar semuanya

Faza said...

Yap, kalo takut salah kapan bisanya, nasihat yang sering terlontar kepada para pembelajar, tetap semangat belajar semuanya

#26 Ngulik tentang Financial Literacy

  Photo by Chronis Yan on Unsplash Di blog ini pula, saya pernah sebelumnya menulis tulisan dengan judul “ "#14 Belajar Gaya Hidu...